sekedar ilustrasi
Tidak ada yang berbahaya dalam kehidupan kita selain
keburukan kita sendiri. Setiap dosa yang kita lakukan
adalah sumber atas kegelisahan, kesulitan, petaka yang
dialami. Kita bakal tahu bagaimana kehidupan yang akan
kita jalani dari perbuatan kita sendiri….. Tapi Allah Maha
Baik menyediakan fasilitas taubat untuk dosa yang telah
kita lakukan.
Allah berfirman: Wahai keturunan Adam, sesungguhnya apabila engkau berdoa
dan memohon ampun kepada-Ku. Andai dosa-dosamu memenuhi
langit dan engkau memohon ampun pada-Ku, maka akan
Kuampuni. Wahai anak cucu Adam, andai engkau memiliki
dosa kesalahan memenuhi seisi bumi,dan meminta ampun
kepada-Ku tanpa pernah menyekutukan-Ku sedikit pun, maka
Aku akan berikan ampunan sebanyak dosa yang engkau bawa.
Umar bin Khattab berkata : “Allah lebih menyayangi
hambanya yang beriman daripada seorang ibu yang
melahirkan anaknya.”
Tiada yang lebih menyayangi, mencintai kita seandainya
Tiada yang lebih menyayangi, mencintai kita seandainya
kita beriman, selain penciptanya. Tiada yang lebih
menginginkan kita bahagia dan selamat selain yang
mengurus kita setiap saat. Tiada yang menginginkan kita
bersih selain Allah. Allah Maha baik Maha Pengampun.
Sayang, kita lebih cenderung berbuat zalim terhadap diri
sendiri. Kalau kita celaka pasti kitalah yang
mencelakakan diri.
Hadits-hadits Taubat
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Wahai
manusia, minta ampunlah pada Tuhan kalian, dan
bertaubatlah. Maka aku meminta ampun dan bertaubat pada
Allah seratus kali setiap hari.” (HR. Bukhârî dan
Muslim).
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam meminta ampun dan
bertaubat setiap hari seratus kali. Sedangkan kita,
selama sepuluh tahun tidak pernah bertaubat sama sekali.
Rasul yang ma’shûm, terjaga dari maksiat, bertaubat
seratus kali setiap hari? Bertaubat dari apa? Derajat
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam telah tinggi di
sisi Allah, dan ia ingin mengangkat derajatnya dengan
cinta dan ma’rifat Allah Subhaanahu Wa Taala.
Apakah kita ingat, kapan terakhir kali kita bertaubat?
Sudahkah kita mengulangi taubat itu lagi atau belum?
Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sungguh,
Allah membentangkan tangan-Nya setiap malam, agar orang
yang berbuat kejelekan di siang hari mau bertaubat. Dan
Dia juga membentangkan tangan-Nya di siang hari, agar
orang yang berbuat kejelekan di malam hari mau
bertaubat.” (HR. Muslim dan Ahmad).
Allah Swt berfirman: Dan bertaubatlah engkau semua kepada
Allah, wahai sekalian orang mu’min, supaya engkau semua
memperoleh kebahagiaan. Dan Mohon ampunlah kepada Tuhanmu
semua dan bertaubatlah kepadaNya. Wahai sekalian
orang-oarang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan taubat yang nashuha, yakni taubat yang
sebenar-benarnya.
Dalam sebuah hadist, Rasulallah Saw bersabda: “manusia
adalah tempatnya salah dan lupa”. Beliau juga pernah
bersabda: Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada
Allah dan mohonlah pengampunan daripada-Nya, kerana
sesungguhnya saya ini bertaubat dalam sehari seratus
kali.
Kalau tidak mau taubat bagaimana yang akan terjadi? Allah
akan terus menguji kita sampai kita menyerah; sampai
mengakui tiada tuhan selain Allah, tiada penolong selain
Alah, tiada pelindung selain Allah. Hingga kita terdesak dan mentok.
“Tidak akan berhenti ujian kesusahan dan penderitaan
terhadap orang-orang mukmin mukminah atas dirinya
sendiri, anak-anaknya, hartanya, sehingga ia menemui
Allah atau lalu ia meninggal dunia hingga ia tidak
membawa dosa satu pun” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya seseorang yang akan diberi kedudukan tinggi
di sisi Allah, sedangkan ia tidak dapat mencapai
kedudukan itu dengan amalnya, maka Allah akan terus
menerus mengujinya dengan kesusahan dan kesulitan yang
tidak disukainya, hingga ia bisa mencapai kedudukan yang
tinggi itu” (HR Tarmidzi)
Sumber :Daarut Tauhiid Jakarta
Be First to Post Comment !
Post a Comment
Tulis komentarmu dengan bahasa yang sopan dan tinggalkan Nama/URL yaa, biar bisa langsung saya BW :)