Holaa..
Gimana weekend kamu hari ini? Seru? Yeayyy.. Asik.. Ceritain dong ngapain aja kalian weekend ini?
Oh ya, tumben-tumbenan yaa, aku nulis artikel malam-malam *masa sih?*. Nggak ada apa-apa sebenarnya, hanya saja aku bingung beneran, mau cerita ke siapa. Ya, setidaknya kalau aku ceritain disini, mungkin kalian bisa kasih aku pendapat apapun itu.
Oke, let's story begin..
Jumat sore kemarin, tiba-tiba aku disms oleh nomer yang asing buatku. Tentu saja asing, karena belum ada di kontak hapeku. Dia bilang kalau dia adalah seorang mahasiswi salah satu
perguruan tinggi di Jogja. Dia bilang, kalau dia nomer hapeku dari
bapak di kantor, entah siapa. Tapi, jujur, kalau aku boleh bilang,
sebenarnya nggak terlalu suka model begini, memberikan nomer hape tanpa
bertanya terlebih dahulu kepada si empunya nomer. Etikanya nggak sopan sih menurut aku.
mohon maaf, nama ditutupin |
Kemudian adik mahasiswi tersebut mengatakan jika dia ingin bertanya hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang selama ini aku kerjakan sebagai tugas di kampusnya. Berhubung, aku hanya seorang staf, jadi, yang berhak menjawab hal tersebut adalah atasanku di kantor. Dan, tentu saja hal tersebut aku sampaikan kepada adik mahasiswi ini. Tak lama kemudian, adik mahasiswi ini menjawab, jika dia hanya ingin bertanya mengenai dua hal saja, dan pertanyaannya juga sempat dia tuliskan.
Masih aman nih sampai disini. Belum bikin aku ilfeel atau emosi atau sebel nih. Nah, tak lama kemudian, dia meminta untuk ketemu hari Sabtu/Minggu untuk bertanya hal yang ingin dia tanyakan.
Setelah itu, kemudian aku mulai nih disini merasa kalau si adik mahasiswi ini sedikit memaksakan kehendaknya atau mulai melakuan pendiktean. Dia meminta untuk bertanya lewat email. Mohon maaf, banget yaa, bukannya nggak mau bantuin, tapi, sudah diluar jam kerja.
Aku hanya bisa menjawab permintaannya dengan jawaban, "Maaf, dek.. urusan kantor sebaiknya diselesaikan di kantor.. di luar itu mohon maaf, saya nggak bisa. Kalau bersedia, saya berikan solusi, minggu depan di kantor. makasih, dek.."
Masih sopan kan yaa jawabanku? Salahkah aku menjawab seperti itu?
Dia menjawab apabila tugasnya deadline hari Senin. Wait! Tugas deadline hari Senin, kenapa baru mencari data hari Jumat? Kenapa nggak dari kemarin-kemarin? Buat persiapan apabila memang tidak bisa bertemu dan bertanya kepada narasumbernya.
Pagi tadi, dia masih bertanya sekali lagi, dan tentu saja jawaban yang kuberikan masih sama. Dan dia masih saja mencoba meminta nomer hape atasanku. Astagah!
Dan, tanpa aku duga, nomer hapeku kembali menyebar. Siang tadi teman dari adik mahasiswi ini mengirimkan SMS dengan nomer yang berbeda, tentu saja, dengan tujuan yang sama. Jawaban yang kuberikan pun sama.
Sekarang yang jadi pertanyaanku. Apa jawaban yang aku berikan itu sopan, salah atau bagaimana? Kasih tau aku dong.. Apakah bahasanya sudah sopan atau belum?
Seperti yang aku tulis sebelumnya, kenapa deadline tugas hari senin, baru mencari data hari
jumat? Kenapa tidak sebelumnya? Buat berjaga-jaga kalau semisalnya hari
Jumat tidak dapat. Kenapa kesannya malah adik mahasiswi tersebut
mendikte aku, sedikit memaksa untuk bertemu di waktu weekend? Bahkan
melalui email juga. Apa iya, itu sopan? Bukankah waktu weekend buat
pekerja seperti saya yang bekerja selama 5 hari, itu sangat amat
berharga? Dimana saya bisa berkumpul bersama keluarga, teman-teman, 'me
time'. Tapi, sepertinya itu tidak berlaku untuk adik mahasiswi tersebut.
Apa yang dia inginkan, harus dia dapatkan hari itu juga. Ampunnnn dah.
Apa yang dia inginkan, harus dia dapatkan hari itu juga. Ampunnnn dah.
Hallo, adik mahasiswi..
Apabila, kamu membaca tulisan saya ini, semoga kamu mengerti yaa, bahwa apa yang kamu inginkan tak selamanya harus terwujud saat itu juga. Kalau kamu sudah tau ada tugas yang dikumpulkan hari Senin, setidaknya belajarlah untuk memanfaatkan waktu mencari data sebelum hari H. Apabila data yang mau kamu ambil itu adalah sebuah instansi perusahaan, yang memiliki waktu bekerja 5 hari dalam seminggu. Setidaknya, datanglah jauh-jauh hari. Jadi, apabila kamu tidak mendapatkan data di hari pertama kamu datang, setidaknya bisa datang di hari kedua, ketiga, dst.
Bukan maksud tidak sopan, tapi apa yang kamu minta kepada saya, sungguh membuat saya tidak nyaman. Apabila saya tidak membalas pesan kamu, nanti dibilang sombong. Tapi, setelah dibalas, kenapa malah kamu membuat saya tidak nyaman dengan segala kemauan kamu. Saya pernah menjadi seorang mahasiswi, namun saya tau diri, apabila dosen memberikan tugas kepada saya, saat itu, saya langsung bergegas mencari data untuk memenuhi tugas saya tersebut. Dan itu saya lakukan jauh-jauh hari. Sehingga menjelang hari dikumpulkannya tugas tersebut, tidak membuat saya kelabakan.
Esok, jika adik mahasiswi sudah bekerja, adik akan merasakan seperti apa yang saya rasakan hari itu. Semisal, ada klien adik yang meminta untuk bertemu adik di hari libur kerja, apakah adik bersedia? Sedangkan adik sudah ada janji dengan keluarga atau teman, misalnya. Kemudian, jika nanti adik bekerja, kemudian tiba-tiba nomer hape adik diberikan oleh teman adik kepada seorang klien, tanpa menanyakannya terlebih dahulu kepada adik, apakah adik tidak marah? Sebisa mungkin, sebelum adik meminta sesuatu untuk keinginan adik, tolong ditanyakan terlebih dahulu ke diri adik.
Semoga adik berdua selalu sukses yaa..
-- seorang pekerja yang diSMS oleh adik mahasiswi --
Jujur saja, aku bingung, mau curhat kemana, sama siapa. Lalu kenapa aku malah curhat di blog? Setidaknya mungkin, ada di antara teman-teman blogger yang bisa memberikan pendapatnya, apakah yang aku lakukan kepada adik mahasiswi tersebut sudah benar atau belum? Selain itu, aku juga ingin bertanya, apakah setiap kali ada tugas, kemudian mencari data sampai memaksakan kehendak seperti adik mahasiswi tersebut? Selain itu, apakah sopan memberikan nomer hape kita tanpa bertanya terlebih dahulu kepada kita?
Terima kasih, sudah mendengarkan curhatku malam ini. Ambil saja yang positif, dan buang yang negatif.
curhat sama saya ajah sini :D
ReplyDeletedi bikin ChinChai aza mba :p
ReplyDelete