Holaa..
Senang akhirnya bisa kembali lagi disini, menulis di
blog yang sudah lama dibiarkan berdebu. Semoga blog ini masih punya pembacanya
yaaa. Oh ya, kasih ide dong, kira-kira blog ini diisi apa yaaa.
Kali ini, aku mau sharing tentang suka duka kala itu menjadi
seorang reviewer buku. Karena aku sempat juga menjadi reviewer buku, blogger buku dan
bukan bookstagrammer. Walaupun sekarang sudah nggak lagi berkecimpung di dunia review buku. To be honest aja, aku sekarang lebih menjadikan hobi membaca aku ya untuk diri aku sendiri sih. Apalagi kegiatan aku selain bekerja juga aku mengelola toko buku online.
Nah, balik lagi, jaman dulu kala, aku nggak tahu yaa, kenapa aku belum suka dipanggil bookstagrammer,
soalnya aku menyadari kalau foto-fotoku belum sebagus mereka bookstagrammer yang udah duluan ada. Lagian
isi instagram bukuku belum seperti mereka yang udah expert di bidangnya. Aku
suka bingung mau foto gaya apalagi buat buku-buku yang mau kureview. Padahal property
foto lumayan, tapiii yaa, begitulah. Selalu kehabisan ide buat foto buku.
(Baca juga : Properti Foto)
Sebenarnya, kalau dibandingin dengan dukanya, banyak
sukanya sih. Antara lain kita bisa bertemu dan kenalan dengan penulis favorit,
penulis yang masih baru. Kemudian juga kenalan sama editor, penerbit. Tahu seluk
beluk dunia buku itu seperti apa.
Tapi, disini, aku mau share ke kalian mengenai apa
yang selama ini udah aku lakuin dalam hal mereview buku. Jadi, awal mereview
buku, aku belum pernah kepikiran hal seperti ini, tapi, makin kesini, aku jadi
kepikiran. Kita, sebagai reviewer buku, bisa dibilang adalah marketingnya
penulis dan penerbit dalam mempromosikan buku tersebut agar dikenal oleh banyak
orang, dan membuat orang-orang tertarik untuk membeli dan membaca buku
tersebut. Do you agree with me? Coba
kemukakan pendapatmu, kita diskusi yuk.
Selain itu, aku sebenarnya senang kalau kenalan sama
penulis, editor atau penerbit atau mereka yang ada di balik layar dunia buku. Kenapa?
Karena aku jadi dapat ilmu banyak banget dari mereka. Dan ilmu mereka
bermanfaat positif dan bisa diaplikasikan dalam kehidupanku lho. Tapi, ada lagi
nih, aku senang kenalan sama editor, karena aku bisa bantu teman-teman penulis
yang mungkin pingin karyanya diterbitkan oleh penerbit, bisa coba aku
rekomendasikan, atau aku minta mereka untuk kirim naskah ke penerbit tersebut. Kenapa?
Karena sekarang ini banyak banget lho penulis baru yang ingin karyanya
diterbitkan, tapi mereka bingung mau masukkin naskahnya kemana. Takut nanti
nggak cocok, takut ditolak. Hellow, sebenarnya ditolak, nggak cocok, itu bagian
dari proses lho. Siapa tau nanti rejekinya ada di penerbit lain, bisa jadi kan
yaa. Nikmatilah prosesnya, siapa tau hasil akhirnya membuat hati bahagia.
(Baca juga : Hobi menjadi Rejeki)
Sebenarnya, aku sendiri punya kriteria tersendiri
dalam merekomendasikan atau meminta penulis-penulis untuk mengirimkan naskah
mereka ke penerbit. Attitude itu yang
utama sebenarnya. Kalau attitudenya
kurang baik, aku cenderung ragu nanti sikapnya gimana yaa kalau berhadapan sama
editor, berhadapan sama pembacanya. Kemudian karyanya, biasanya nih aku
ngandelin feeling buat tahu apakah
karya tersebut layak diterbitkan atau nggak. Bakalan booming atau nggak. Lalu,
sosial medianya. Jaman sekarang social media penting banget buat berinteraksi
dengan pembaca, dengan teman-teman. Kalau dia kurang aktif di social media yang
dia miliki, aku cenderung menjadi ragu. Karena untuk promo, penulis sekarang
ini, nggak bisa hanya mengandalkan penerbit saja. Penulis juga harus mau ikutan
promo. Bisa sharing di social media mereka, kemudian bisa ajak reviewer atau
blogger buku untuk mengulas karya mereka. So, beneran deh, kalau ingin karyamu
dikenal, kamu bisa mulai dari sekarang lho.
Apalagi sekarang ada banyak platform menulis kan yaa,
seperti wattpad, sweek, storial, apalagi yaa? Hmm, agak lupa kan diriku. Mungkin
bisa share karya kalian yang ada di platform-platform tersebut ke social media
yang kalian miliki. Kemudian, bisa kamu taruh
linknya di akun social media kamu. Oh yaa, jangan diprivat social media kamu. Kalau
semisal kamu terganggu, kamu bisa buat akun yang memang khusus kamu buat untuk
berinteraksi dengan pembaca kamu. Jadi, akun pribadimu tetap aman sentosa. Aktiflah
berpromo, ajak pembaca untuk berdiskusi.
Kemudian untuk karya, please banget, jangan nulis
tanpa riset. Seriusan. Terus, aku sebenarnya agak miris yaaa, naskah di salah
satu platform banyak yang naskah dewasa dan bahasanya astagah, vulgar banget. Terkadang,
penulisnya masih usia belasan. Bisakah kamu bayangkan, gimana nggak ngelus dada
ayam coba diriku ini? Karena, aku yang usianya udah segini aja (jangan tanya
berapa yaa, eh ada yang mau kasih kado nggak, barusan aku ultah lho), baca
cerita dengan bahasa yang agak gimana gitu, udah merinding disko. Semisal nih,
mau nulis cerita dewasa, sesuaikanlah dengan usia kamu. Kalau masih belasan,
ada baiknya nulis cerita remaja aja. Tapi, ada juga beberapa penulis yang
usianya sama dengan diriku atau diatasku, menulis kisah remaja juga ada. Hanya saja,
yang usianya belasan, please dong, jangan nulis cerita dewasa atau beli buku
cerita dewasa. Karena pernah, aku lihat di salah satu toko buku, ada anak pakai
seragam SMP, beli buku cerita dewasa. Kenapa aku bisa tahu itu cerita dewasa,
karena aku saat itu ditawarin buat ngereview buku tersebut. Can you imagine gimana perasaanku?
Sekarang ini, ada beberapa buku yang menyertakan
tulisan di bagian barcode belakang buku, rate usia. Aku senang banget. Karena jadi
tahu kan itu buku cocoknya dibaca untuk usia berapa aja. Ada juga yang langsung
kasih tau kalau itu novel dewasa. Kalau boleh saran sih, untuk novel bertema
dewasa, yang ada adegan dewasanya, for
me, kissing scene apalagi sampai ada adegan dewasanya itu buat usia dewasa, dan usia dewasa bisa 21+ atau 25+. Kenapa,
di rentang usia tersebut, karena buat aku tingkat kedewasaan di usia tersebut
sudah cukup matang lah yaa. Bisa tahu mana yang baik dan mana yang kurang baik,
mana yang membawa dampak positif dalam hidup dia, mana yang membawa dampak negatif
dalam hidup dia.
Jadi panjang x lebar yaa bahas masalah dunia buku. Tugasku dulu sebagai reviewer buku, tentu saja selain mereview buku, aku juga membuat format
promosi bagi penulis yang bekerjasama dengan aku. Nggak semua penulis sih,
sebagian iya, aku bantu memikirkan bentuk promosi. Dan juga banyak penulis baru
yang berhasil, Alhamdulillah, aku rekomendasikan ke beberapa penerbit yang aku
kenal. Berasa kayak staff marketing freelance penerbit yaa aku ini (ada yang
mau merekrut aku jadi pegawai di penerbit?). Alhamdulillah.
Adakah teman-teman disini yang ingin direkomendasikan
ke penerbit juga? Boleh komen dibawah atau kontak aku via Email atau Instagramyaaa.
Okay,
mungkin itu dulu yaaa #PagiPrincess dari aku kali ini. Ahh iya, jangan lupa
untuk tetap menulis, sharing, berbagi ilmu, menjalin silaturahmi. Biasakanlah
menggunakan bahasa sopan dan anti SARA, berikan kritikan yang membangun, bukan
yang menjatuhkan. Tetap bahagia yaa.
Jangan
lupa follow instagram aku
yaa di @rumahceritaasri atau spotify buku aku di @bookishtorage.
Aaah tentang yang kita bahas kemarin, semoga banyak penerbit yang baca tulisan ini dan ngerti keluhan kita ya Mbak :(
ReplyDeleteIya, mbak.. sayang kalau nggak ditulis. Semoga banyak ditulis rate bukunya. Biar nggak banyak pembaca salah beli buku. Suka sedih
DeleteSetuju nih. Jadi nggak harus kebanyakan baca pengantar atau informasi lainnya pas bela-beli buku.
ReplyDeleteAnak-anak juga jadi aman membaca setiap buku yang kita bawakan ke rumah.
Salam siang dari Lombok.
Iya, kak.. was-was sendiri sekarang tiap beli buku. Takut nggak sesuai usia. Was-was, tiap nemenin ponakan ke toko buku.
Deletewah makasih ceritanya jadi tahu
ReplyDeletesama-sama, kak Tira. semoga bermanfaat yaaa
DeleteSalam kenal mb
ReplyDeleteSaya ada bebrapa naskah yang mungkin bisa direview.
Mungkin klo ada waktu saya mau chat lebih jauh terkait peluang ini.
Bisa add wa saya
081273259932
Siapa tahu kita bisa berkolaborasi online
Hai, kak
DeleteTerima kasih sudah mampir.. Monggo bisa email saya yaaa. Matur suwun
Sebagai penulis novel di platform online, aku berterima kasih banget sama tulisanmu ini kak🥰🥰🥰🙏
ReplyDeletesemoga nanti bisa jadi penulis yang bukunya di rekomendasikan sama kakak ya.. :)
ReplyDelete