Hola teman-teman
Apa kabarnya? Sudah hari ke sembilan yaa di bulan Januari. Masih turun hujan, bagaimana di tempat kalian? Semoga semuanya aman dan kalian selalu diberi kesehatan yaaa.
Setelah hari sabtu dan ahad aku menghabiskan untuk beres-beres rumah, quality time bareng orang tua, membaca buku setelah sekian lama, menonton series dan film, akhirnya nemu juga ide buat menulis artikel di blog ini, eh bukan ide sih, judul lebih tepatnya.
Terakhir aku nonton Korean drama tentang mental health, Daily Dose of Sunshine, ada yang pernah nonton? Paling suka sama karakter siapa?
Sebenarnya ada beberapa korean drama yang mengangkat isu mental health, begitu juga film atau series di Indonesia dan juga di luar negeri. Ada yang bisa menyebutkan salah satunya?
Lalu, kalau yang mengalami isu mental health, apa yang akan aku lakukan yaaa? Sebelum itu, mental health itu ada beberapa jenis, salah satunya depresi, gangguan kecemasan, gangguan mood, skizofrenia, OCD, dan lain-lain, please correct me if i'm wrong yaaa. Terus, apakah aku pernah mengalami salah satu dari beberapa hal tersebut? Pernah, saat aku mengalami social media bullying beberapa tahun silam. Detail rinciannya seperti apa, aku nggak mau bahas, karena aku sudah tutup buku, dan berdamai dengan diri sendiri dan lingkungan. Selain itu aku sudah ikhlas, melupakan apa yang terjadi. So, aku mulai kembali dengan menulis di blog, sebagai sarana terapi aku juga.
Kalau aku saat mengalami kejadian tersebut, aku melakukan beberapa hal :
1. Berserah diri ke Allah
Dalam artian, benar-benar pasrah, berdoa, sholat, kembali sama Allah. Bukan karena dulu tidak seperti ini, tapi lebih ke artian, siapalah aku tanpa Allah.
2. Kembali ke pelukan orang tua dan keluarga dan juga teman-teman yang tulus berteman sama aku
Ini banget, karena ketika kita mengalami hal seperti yang aku alami, paling nyaman kembali ke rumah kita, ke pelukan orang tua dan keluarga juga teman-teman yang memang tulus berteman sama aku.
Apakah hal tersebut membuat aku trauma? Iya, untuk beberapa lama, aku benar-benar off dari sosial media, tapi kembali lagi, karena aku memiliki toko buku online juga.
So, apa yang bisa aku saranin ke kalian yang mengalami hal yang sama seperti aku, saat terkena social media bullying?
1. Off dari social media, seperti Instagram, Facebook, Twitter
2. Block nomer orang-orang yang berpotensi toxic dan membully kamu
3. Kembali ke Allah, yang menciptakan kamu, mungkin ini teguran dariNya
4. Kembali ke orang tua, keluarga, sahabat, teman-teman yang benar-benar tulus berteman sama kamu, tanpa memiliki tendensi apapun dalam hidupmu, intinya membawa kamu bangkit, bukan membuat kamu menjadi makin terpuruk yaaa
5. Melakukan kegiatan lain yang kamu suka
6. Lebih Love your self, Forgive your self
7. Ke psikolog atau psikiater untuk pertolongan mental health kamu
Itu beberapa cara yang bisa aku saranin ke kalian semua. Mungkin tidak sama cara yang aku saranin untuk bisa diterapkan ke kalian ketika kalian mengalami hal yang sama dengan aku. But, just give your self time to forgive and loving.
Kalau kamu, apa aja yang kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental kalian?
Sempat diambang depresi trus mau memutuskan ke psikolog...ehhh besoknya udah dimode awalan lagi.
ReplyDeleteTapi, jangan disepelein lho, kak Bea
Deletesaya pernah ke psikolog karena sudah melakukan hampir semua yang disebutkan tapi nihil. Akhirnya memutuskan ke psikolog sendirian. Nangisnya setitik dan psikolognya bilang kalau aku itu cukup lemah karena kurang bisa menangis. Padahal, menangis adalah hal powerfull karena bisa jujur dengan diri sendiri.
ReplyDeleteSekarang sedang mencoba untuk menjadi cengeng hehehe
Mungkin bisa dicoba dengan menonton film-film yang berpotensi bikin nangis, kak
DeleteSaya belum pernah ke psikolog, paling curhat sama orang tua kalau belum mendapat jawaban yg diinginkan akhirnya ngobrol sama diri sendiri
ReplyDeleteKalau ngobrol sama diri sendiri tuh biasanya gimana, kak? Kita curhat sama diri sendiri gitukah?
DeleteSemangat Mbak Asri. Semoga blogging jadi obat untuk diri sendiri dan orang lain. Makasih sudah berbagi.
ReplyDeleteTerima kasih, kakak citra.. semangat juga buat kakak
Deletesama seperti yang saya lakukan yaitu berserah diri kepada Allah/curhat kepada Allah dan alhamdulilah hati tenang kembali...
ReplyDeletebtw rajin banget ya kak nulis blog nya...
Alhamdulillah, curhat paling terbaik sama gusti Allah. Alhamdulillah, kak, semangat ngeblog ini mah
DeleteNetijen emang sekejam itu, ngomongnya sok bener sempurna pdhl begitu lihat kesehariannya sama wae dg aku, pake daster gembel juga kalo di rumah wkwkwkk
ReplyDeleteAstagah, kak Ning, bener banget ya Allah
DeleteBerada dilingkungan yang mendukung itu bersyukur banget sih, karena dengan berkumpul sama orang orang yang sefrekuensi itu bawaannya happy
ReplyDeleteYups, menemukan tempat dimana kita bertemu dengan orang yang sefrekuensi itu terbaik
DeleteKak Asri cyber bulying is not good asli dehh, apakah kamu baik-baik saja? Peluk jauh dari aku boleh yaa
ReplyDeletesaat ini baik-baik saja, kak. terima kasih pelukannya, kak
Deletebener banget. ada satu part penting yang kadang kita lupa, yaitu menyadari kalau kita sedang tidak baik-baik saja & butuh bantuan.
ReplyDeleteDan kadang kala kita menyepelekan hal tersebut, kak, padahal bener-bener butuh
Delete