Selamat hari Jumat. Semoga jumat pertama di bulan Februari ini membawa keberkahan untuk kita semua, aamiiinn. Bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh warga negara Indonesia, yaitu Pemilu 2024. Pesan aku, apapun, siapapun pilihanmu, jangan jadikan itu suatu hal yang membuat hubunganmu dengan keluargamu, lingkungan sekitarmu, teman-temanmu menjadi renggang. Berbeda pilihan itu wajar kok, tapi jangan sampai itu menjadikan perpecahan di antara kita semua. Damai yaaa, teman-teman.
Berhubung melihat kalendar bulan Februari agak sedikit padat merayap, alhasil aku memutuskan untuk menulis tulisan ini di bulan Januari, di sabtu terakhir bulan lalu. Jangan bilang aku rajin yaa, tapi yaa beginilah, pintar-pintarnya membagi waktu saja sih.
Aku sebenarnya agak sedikit bingung ketika menulis hal ini, karena sudah lama tidak melakukannya. Terakhir sewaktu SMA. Setelah itu nggak pernah melakukannya lagi, bahkan tendaku entah disimpan dimana. Aku masih ingat waktu SD, aku kemah di daerah Kaliurang. Kami mendirikan tenda di halaman seperti bumi perkemahan, aku lupa-lupa ingat, tapi juga ada bangunannya. Kami semua tidak tidur di tenda, melainkan orang tua kami membawakan kasur dan kami tidur di bangunan seperti gedung tersebut. Jangan tanya suasananya horor atau tidak yaa, aku tidur nyenyak kala itu.
Baca juga punya teman Jalan Santaiku yaa
Camping atau kemah itu apa sih sebenarnya? Menurut laman KBBI, kemah adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya.
Nah, biasanya camping sendiri dilakukan dimana saja? Sepemahamanku sendiri, dilakukan di alam terbuka, menyatu dengan alam, di bawah langit yang dimana kita bisa melihat bintang-bintang di langit, terus keinget sama lagunya Petualangan Sherina 2 kan, aku belum nonton by the way, kalian sudah nonton belum? Sedih tahu, udah ngehapalin lagunya, tapi nggak jadi nonton. Perasaan tahun kemarin, aku nonton film cuma sekali doang deh di bioskop, Detective Conan: Black Iron Submarine. Kenapa jadi ngomongin film, duh, maaf, jadi curhat colongan kan.
Karena untuk sekarang ini memilih tempat untuk camping sedikit sulit mengingat lokasi-lokasi tersebut mungkin sudah digunakan menjadi tempat tinggal atau tempat lainnya, alhasil kita harus pintar-pintar memilih lokasi yang cocok untuk kita jadikan destinasi camping, selain itu juga tempat yang membuat kita bisa bertanggung jawab pada lingkungan juga.
Ada beberapa tips sederhana dari aku, hasil nanya-nanya sama teman dan saudara yang hobi kemah, bagaimana kita dapat memastikan bahka saat kita kemah, kita tetap memelihara keindahan alam tersebut, tidak merusaknya. Apa aja yaa?
Memilih tempat untuk camping
Kenapa kita perlu melakukan pemilihan tempat untuk kita camping? Karena takutnya nanti di saat kita mau melakukan camping di tempat A, bisa saja tempat itu ternyata bukan tempat yang layak untuk dijadikan tempat untuk camping. Sebisa mungkin, pilih tempat yang sudah dibentuk, seperti bumi perkemahan, taman nasional. Daripada kita membuka tempat baru untuk dijadikan tempat berkemah, yang jatuhnya malah merusak alam, rentan dengan adanya kerusakan, pilih aja tempat yang memang sudah disediakan untuk berkemah.
Menghindari Kawasan Sensitif
Ada beberapa lokasi yang memang rawan dengan terjadinya erosi, banjir, tanah longsor, gempa, dan lain-lain. Ada juga lokasi yang memang tidak diperuntukkan untuk berkemah dikarenakan adanya perlindungan terhadap habitat spesies langka atau merupakan sebuah kawasan yang memang vegetasinya rentan terhadap kerusakan. Sebisa mungkin, ikuti petunjuk atau rambu-rambu yang sudah dipasang oleh pihak pengelola.
Jangan Tinggalkan Jejak
Jejak kenangan antara kamu dan aku maksudnya? Atau apa nih? Bukan itu maksudnya, duh si Akang Song Kang bisa aja becandanya. Biasakan bawa semua sampah barang-barang yang kalian bawa saat berkemah, terus api unggun juga dimatikan, jangan merusak flora dan menembak fauna. Nggak boleh itu, forbidden, paham kan? Sayangi lingkunganmu, wahai kawan.
Peralatan yang Ramah Lingkungan
Pilih juga peralatan untuk berkemah yang ramah lingkungan, yang tidak berbahaya untuk lingkungan. Jangan menggunakan bahan-bahan berbahaya, atau plastik sekali pakai juga jangan, sulit nanti buat diuraikan. Kan kasihan alamnya kan yaa?
Mengedukasi Diri Sendiri juga Orang Lain
Apabila kamu memiliki pengetahuan tentang praktik berkemah yang ramah dan bertanggung jawab kepada alam, ajarkan juga ilmu tersebut kepada mereka yang mungkin sudah pernah dan mungkin baru memulai rutinitas berkemah ini. Ajak juga teman-teman dan keluarga kalian untuk bisa turut serta berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Sayangi bumimu yaaa, kawan.
Gimana, jadi makin ingin segera packing barang buat berkemah? Atau bikin daftar dulu apa saja yang mau dibawa, siapa saja yang mau diajak? Ahh, jadi rindu masa-masa berkemah bersama teman-teman. Intinya, sayangi, jaga lingkunganmu, jangan sakiti mereka. Mari kita jaga bumi kita bersama, mari kita jaga alam kita bersama. Kalau bukan kita, siapa lagi hayo?
Dulu pas pramuka, aku pernah ikut kegiatan kempingnya mba, di lakuin di tepi pantai. Tapi cuma sekali itu, dan ga pernah lagi 😄.
ReplyDeletePernah sih kepengen ajakin anak2, cuma kok yaa akunya aja ga yakin bakal sanggub 🤣. Udah kepikiran macem2 kalo kemping. Mungkin kalo glamping mau 😃😅.
Salah satunya kepikiran ntr toiletnya bersih atau ga, trus pernah ada temen yg sleeping bag nya kemasukan lintah hahahahaha. Makinlah aku jiper ikutan 🤣
Kayaknya kalo anak2 ntr mau kemping, biar dengan papinya aja deh 😅
kemah kemahan didalam rumah
ReplyDelete