Judul : Jumbo
Sinopsis : Don (Prince Poetiray), anak gemuk yang sering diolok-olok dengan panggilan "Jumbo" ingin membalas perbuatan anak yang suka merundungnya, tapi sesosok arwah bernama Meri (Quinn Salman) meminta pertolongan Don untuk disatukan kembali dengan makam keluarganya yang dirusak.
Sinopsis : Don (Prince Poetiray), anak gemuk yang sering diolok-olok dengan panggilan "Jumbo" ingin membalas perbuatan anak yang suka merundungnya, tapi sesosok arwah bernama Meri (Quinn Salman) meminta pertolongan Don untuk disatukan kembali dengan makam keluarganya yang dirusak.
Pemain :
Prince Poetiray sebagai Don
Den Bagus Satrio Sasono sebagai Don 4 tahun
Quinn Salman sebagai Meri
Yusuf Ozkan sebagai Nurman
Graciella Abigail sebagai Maesaroh
Muhammad Adhiyat sebagai Atta
Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don
Ariel ‘’Noah’’ sebagai Ayah Don
Ratna Riantiarno sebagai Oma Don
Angga Yunanda sebagai Acil, kakak Atta
Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri
Ariyo Wahab sebagai Ayah Meri
Kiki Narendra sebagai Pak Rusli, Kepala Desa tempat Don dan kawan-kawan tinggal
Aci Resti sebagai Panitia Datar
Rachel Amanda sebagai Panitia Panik
Ismail Basbeth sebagai Mandor
Ryan Adriandhy sebagai Penelepon Misterius
Angga Dwimas Sasongko sebagai Mbek
Chicco Jerikho sebagai Mbeek
Ganindra Bimo sebagai Mbeeek
Prince Poetiray sebagai Don
Den Bagus Satrio Sasono sebagai Don 4 tahun
Quinn Salman sebagai Meri
Yusuf Ozkan sebagai Nurman
Graciella Abigail sebagai Maesaroh
Muhammad Adhiyat sebagai Atta
Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don
Ariel ‘’Noah’’ sebagai Ayah Don
Ratna Riantiarno sebagai Oma Don
Angga Yunanda sebagai Acil, kakak Atta
Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri
Ariyo Wahab sebagai Ayah Meri
Kiki Narendra sebagai Pak Rusli, Kepala Desa tempat Don dan kawan-kawan tinggal
Aci Resti sebagai Panitia Datar
Rachel Amanda sebagai Panitia Panik
Ismail Basbeth sebagai Mandor
Ryan Adriandhy sebagai Penelepon Misterius
Angga Dwimas Sasongko sebagai Mbek
Chicco Jerikho sebagai Mbeek
Ganindra Bimo sebagai Mbeeek
Film ini bercerita mengenai seorang anak bernama Don yang berusia 10 tahun. Teman-temannya sering meremehkan Don karena memiliki tubuh yang besar dan dianggap lambat. Don memiliki buku dongeng peninggalan kedua orang tuanya. Buku dongeng yang memiliki ilustrasi dan kisah yang luar biasa.
Di desa tempat tinggal Don, diadakan sebuah lomba pentas seni. Don dibantu oleh kedua temannya, Nurman dan Mae dan juga Meri, teman ajaibnya Don, mereka mengikuti lomba pentas seni. Idenya berasal dari buku dongeng peninggalan kedua orang tua Don.
Lalu, petualangan apa saja yang dialami oleh Don beserta teman-temannya tak terkecuali 3 kambing peliharaan Nurman?
Dari film ini aku belajar mengenai banyak hal, antara lain tentang arti sebuah persahabatan, keberanian, kepercayaan diri. Selain itu bagaimana cara menghargai diri sendiri, keluarga, teman-teman, orang di sekitar kita, lingkungan kita. Mendengarkan ketika orang lain bercerita, memaafkan ketika orang lain berbuat salah, meminta maaf ketika berbuat salah, menepati janji ketika berjanji, serta belajar melepaskan apa yang menjadi kesayangan.
Ada bagian di film Jumbo dimana Don akhirnya mulai melepaskan dan mengikhlaskan apa yang sudah lama bersama dengan dirinya. Karena sejatinya sebuah kenangan akan selalu terpatri di ingatan maupun di dalam hati. Setidaknya hal itu tetap bisa membuat senyum terukir di wajah.
Terima kasih untuk film Jumbo yang sudah berhasil membangkitkan ingatan masa kecil aku yang penuh dengan mimpi, imajinasi, angan dan harapan. Masa dimana aku belum tahu pahit manis dunia ini. Masa dimana aku masih melihat dunia ini hanya hitam dan putih. Tak aku tahu jikalau banyak warna dalam hidup ini.
Terima kasih untuk semua tim kreatif di balik film Jumbo, pesan yang kalian tuangkan dalam film ini sangat amat mengena hati aku. Mengingatkan aku ketika dulu aku pernah sendiri tak memiliki teman main, tak memiliki tempat untuk bercerita, tak memiliki teman untuk bisa diajak mendengarkan ceritaku, tak memiliki ruang dimana aku bisa mewujudkan mimpi dan imajinasiku. Kalian semua hebat. Terima kasih banyak, kalian semua yang sudah menciptakan karya Jumbo ini. Terbaik.
Seperti pesan ayahku padaku berulang-ulang, "Semua dimulai dari rumah."
Jadi, ketika kamu menghadapi kerasnya dunia, rumah adalah tempatmu kembali pulang. Rumah disini bukan hanya berwujud bangunan saja melainkan orang-orang yang selalu ada untuk kita, unconditionally love.
Kalau kata Om Deddy Corbuzier, "Family isn't just by blood but by love."
Yups, keluarga tak harus selalu berisi orang tua, kakak, adik. Tapi keluarga bisa berisi siapapun yang mencintai kamu tanpa syarat. Yang mau membentangkan tangannya untuk memelukmu ketika sedih maupun senang, yang mau mendengarkan ceritamu, dan banyak hal lainnya.
Jangan lupakan OST Jumbo yang berjudul Selalu Ada di Nadimu, diciptakan oleh Nino Kayam, Arya Aditya, Ilman Ibrahim. Dan diproduksi oleh Laleilmanino serta Alvin Witarsa. Lagu yang membuat aku merasakan segala gejolak rasa yang ada di dalam hati. Terima kasih sudah menciptakan dan memproduksi lagu yang luar biasa indah ini.
Buat kalian yang belum menonton film Jumbo, luangkan waktu kalian untuk bisa menonton walaupun itu hanya sendirian atau bareng pacar, gebetan, keluarga kalian. You will know what I feel.
So, jangan lupa nonton Jumbo yaaa 🥰
Belum sempet nonton film-nya...
ReplyDelete