Hari Jumat kemarin, saat sedang menikmati makanan sehabis sholat maghrib, bapak bercerita kejadian di Masjid.
Saat itu setelah selesai sholat maghrib, biasalah pada pulang ke rumah masing-masing. Nah, kebetulan Bapak termasuk orang yang santai, tidak tergesa-gesa untuk pulang. Dan disaat beranjak pulang, Bapak bertemu dengan seorang bapak, tetangga seberang jalan, Bapak Mugimin. Saat Bapak mau memakai sandal, Pak Mugimin ini terlihat kebingungan. Bertanyalah Bapak kepada beliau, "Kenapa, pak?". Dan pak Mugimin menjawab, "Ndak apa-apa, pak, nyari sandal saya. Sepertinya ada yang salah bawa sandal saya. Lha ini beda sebelah". Bapak hanya manggut-manggut dan tak lama berkata,"Lha itu dipakai aja, pak, besok atau nanti baru ditanyakan siapa yang bawa sandal Bapak". Pak Mugimin hanya tersenyum sembari berkata,"Ndak, pak, lebih baik saya nyeker saja, daripada bawa punya orang. Lha wong itu bukan punya saya kok".
Saat Bapak bercerita hal tersebut dirumah, kami semua terkagum-kagum akan kejujuran Pak Mugimin akan hal yang memang bukan miliknya. Jaman sekarang susah bukan mencari orang yang jujur. Dan agar suasana dirumah nggak begitu tegang saat mendengar cerita tersebut, adik saya nyeletuk bilang,"Coba kayak yang di iklan T***pedia itu, pasti lebih dramatis lagi terus tar ngomong 'banyak' kayak yang di iklan".
Saya, Bapak, dan Ibu hanya bisa tertawa mendengar celetukan adik tersebut. Jumat malam yang menyenangkan.