[DIY] Toples Tabungan

Beberapa minggu yang lalu, saya pergi sendiri untuk mengurus beberapa keperluan. Dan tiba-tiba sewaktu di jalan, ada ide buat mampir ke toko pecah belah buat beli toples. Buat apanya, itu urusan nanti. Yang penting dapat dulu toplesnya. Setelah berputar-putar kesana kemari, akhirnya dapat juga toplesnya dan masih bingung juga mau beli yang ukuran berapa soalnya memang masih blank mau dipakai buat apa itu toples. Oke, fix, akhirnya diputuskan buat beli toples yang ukurannya sedang-sedang saja. Muter-muter lagi di toko, lihat alat penggorengan, pingin beli, soalnya tiap kali masak berbanyak orang di dapur (berasa dapurnya gede banget, padahal kecil), itu alat yang buat goreng-goreng pasti udah dipakai sama yang lain. Terus saya goreng sama masaknya pakai apa? Belilah itu alat. Mau beli pisau dan kawan-kawannya, lihat dompet, lupa ngga bawa uang lebih. Ya iyalah, kan namanya juga mendadak *tepok jidat*.

Lunch alone at Office

Siang ini, may I say "Thanks, God, It's Friday". Finally, weekend is coming *tepok jidat* *nari hula-hula*. Senangnya dalam hati, kalau beristri dua #ehh. Bukan itu maksudnya, maksudnya tu, senangnya dalam hati, kala ketemu weekend *jingkrak-jingkrak*.

Ditengah cuaca yang panas di luar dan saya kedinginan di ruangan, tanpa teman siapapun karena setelah kami takziah ke rumah teman kantor di daerah Sleman sana, ibu-ibu lanjut Arisan Karyawati dan Bapak-bapak lanjut jumatan. Walhasil saya sendirian di ruangan. Kalau film ada yang judulnya "Home Alone" maka saya mau bikin judul "Room Alone" *ambil bantal langsung tidur*. Karena ngga kuat menahan lapar, maka saya putuskan untuk makan.

The Dreamcatcher

Malam ini ditemani lagu-lagu dari Band Jikustik dan Rio Febrian yang kebetulan galau dan tidak sesuai dengan suasana hati saya, tapi ya sudahlah daripada bengong ngga ngapa-ngapain. Iseng-iseng mikir mau nulis apa di blog. Akhirnya muterin dan ngelihatin kamar, nemu satu benda yang memang udah lama juga (1-2 tahun hitungannya udah lama kan ya?). So, I decided to write this thing. What is that? Yup, Dreamcatcher or Penangkap Mimpi. 

Mikir-mikir, apa iya yaa, kegunaan dreamcatcher cuma sebagai penangkap mimpi ajah? Umm.. Ternyata ngga cuma itu aja. Di budaya asli Amerika sendiri, dreamcatcher itu sebuah benda buatan tangan berdasar lingkaran willow, yang ditenun jaring longgar. Dreamcatcher tersebut kemudian dihiasi dengan barang-barang pribadi dan suci seperti bulu dan manik-manik (diambil dari sumber : wikipedia). 

Dokumentasi Pribadi

Miss Them, My Friends

Malam ini ditemani suara rintik-rintik air hujan di luar, sembari mencari ide cerita. Membuka file foto lama. And I got this pict and makes me miss a lot with them. 

Buber with teman SD

Foto ini waktu kita buber tahun 2011, buber di tahun kedua bareng teman-teman SD. What a wonderful day. Bisa ketemuan bareng sama teman-teman SD yang udah lama banget ngga ketemu. Dan tiap kali ketemu di waktu buber, selalu ada cerita baru. Entah yang mau nikah, lagi usaha punya baby, lagi dapet kerjaan, dll. Wonderful stories and wonderful friends. Jangan salah juga lhooo, kita, alhamdulillah, masih tetap keep contact. Alhamdulillah juga, saya diberi amanah untuk menjadi sie humas, yang bertugas memberikan info apabila ada berita apapun mengenai mereka via sms dan social media.