Holaa..
Senang akhirnya bisa kembali lagi disini, menulis di
blog yang sudah lama dibiarkan berdebu. Semoga blog ini masih punya pembacanya
yaaa. Oh ya, kasih ide dong, kira-kira blog ini diisi apa yaaa.
Kali ini, aku mau sharing tentang suka duka kala itu menjadi
seorang reviewer buku. Karena aku sempat juga menjadi reviewer buku, blogger buku dan
bukan bookstagrammer. Walaupun sekarang sudah nggak lagi berkecimpung di dunia review buku. To be honest aja, aku sekarang lebih menjadikan hobi membaca aku ya untuk diri aku sendiri sih. Apalagi kegiatan aku selain bekerja juga aku mengelola toko buku online.
Nah, balik lagi, jaman dulu kala, aku nggak tahu yaa, kenapa aku belum suka dipanggil bookstagrammer,
soalnya aku menyadari kalau foto-fotoku belum sebagus mereka bookstagrammer yang udah duluan ada. Lagian
isi instagram bukuku belum seperti mereka yang udah expert di bidangnya. Aku
suka bingung mau foto gaya apalagi buat buku-buku yang mau kureview. Padahal property
foto lumayan, tapiii yaa, begitulah. Selalu kehabisan ide buat foto buku.
Sebenarnya, kalau dibandingin dengan dukanya, banyak
sukanya sih. Antara lain kita bisa bertemu dan kenalan dengan penulis favorit,
penulis yang masih baru. Kemudian juga kenalan sama editor, penerbit. Tahu seluk
beluk dunia buku itu seperti apa.