Panduan Lengkap: 7 Tips Memilih Bengkel Terbaik untuk Sepeda Motor

Buat aku yang tinggal di salah satu kota besar, yaitu Yogyakarta, motor menjadi salah satu kendaraan yang tidak bisa aku tinggalkan begitu saja. Karena jujur saja, aku lebih suka naik motor daripada mobil, apalagi kalau jalanan ramai sekali, macet. Motor menjadi kendaraan yang aku handalkan untuk menjadi teman di setiap lokasi yang aku tuju. Lebih cepat aja, bisa salip sana sini, bisa lewat jalan tikus kalau lihat posisi kendaraan ternyata di jalan tersebut padat merayap, bisa cepat sampai juga, bisa sen kiri belok kanan, eh ini bukan aku sih, lebih ke fenomena yang sering kulihat aja di jalan. Satu lagi, buat aku naik motor itu lebih ringkas sih daripada naik mobil, walaupun kalau hujan dan belanja barang yang agak banyak sedikit merepotkan yaaa. 

Oleh karena itu, jangan heran apabila melihat sepeda motor menjadi salah satu alat transportasi yang populer di Indonesia yaa. Nah, oleh karena itu, sangat penting sekali buat kita para pengguna sepeda motor ini untuk selalu menjaga agar kondisi sepeda motor kita tetap terjaga. Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan perawatan di bengkel. Aku termasuk orang yang notabenenya kurang begitu paham dengan perbengkelan. Terkadang malah lupa kapan harus membawa sepeda motor aku ke bengkel untuk melakukan perawatan rutin. Tapi, alhamdulillah, aku memiliki teman yang selalu mengingatkan teman-temannya untuk rutin melakukan perawatan sepeda motor ke bengkel. 

Mengintip Misteri: 5 Film Horor Terbaik

Weekend, biasanya kalian ada acara apa nih, teman-teman? Atau ada yang masuk kerja di hari sabtu ini? Apapun kegiatan kalian hari ini, tetap jaga kesehatan yaaa, jangan sampai sakit, dan tetap bahagia. Bahagiakan dirimu dulu baru kamu bahagiakan orang lain. Kalau kamu nggak bahagia, gimana kamu bisa membahagiakan orang lain. Eh bener kan yaaa?

Beberapa tahun belakangan ini, industri perfilman horor telah menghadirkan beberapa karya yang menegangkan dan mengguncang hati dan perasaan. Sebenarnya aku menghindari yang namanya film horor, buku bergenre horor, cerita-cerita horor, karena pernah beberapa kali nonton film horor, padahal pulangnya sendirian, karena memang janjian sama teman di bioskop, pulang motor aku yang harusnya ringan karena hanya membawa diriku ini, tiba-tiba berat di bagian belakang. Cuma bisa baca doa dalam hati, sampai gak berani lihat spion aku tuh. Terus adalagi, siang itu lagi di kantor, sendirian memang di ruangan, karena pandemi kan, nggak ada angin nggak ada hujan, ada sesosok wanita tiba-tiba berdiri di depan meja aku, hadap belakang, rambutnya panjang, aku cuma bisa doa, apa saja doa yang aku tahu. Pejamin mata, buka mata, nggak ada, langsung kabur aku dari ruangan.

Ada lagi sih, sewaktu baru nonton tayangan salah satu youtuber gitu, ini siang hari lho, di kantor juga, ada orang juga disitu, atasanku dua-duanya ada. Aku nonton aja, karena memang suka nonton tayangan salah satu youtuber gitu, kontennya memang horor, eh di belakang aku ada yang dehem, padahal belakang aku tembok, atasanku di duduk di kursinya masing-masing. Dehem, dan bulu kudukku seketika merinding sendiri. Ada banyak sebenarnya kejadian horor yang aku alami dari kecil, makanya aku sekarang ini menghindari genre horor. Daripada kejadian horor menghampiri aku lagi, jadi ya sudahlah, nonton, baca yang bukan genre horor aja deh, cari aman. Kalau ditanyain aku anak indigo atau bukan, bukan yaaa, teman-teman. Tapi, memang sering mengalami kejadian horor aja. Tidak setiap hari, kadang-kadang tapi sering. Gimana tuh jadinya?

Baca juga Moviedate

Punya Ekata | Punya Vera | Punya Feby

Pasar Tradisional yang Wajib Dikunjungi di Yogyakarta

 

Hari Jumat, beneran deh waktu berlalu begitu cepat sekali, time flies so fast banget yaaa. Tahu-tahu sudah bulan Februari, pertengahan bulan. Masih berasanya di bulan Januari, habis nyelesaiin drama korea My Demon.

 

Biasanya hari Sabtu tuh kalau nggak mager atau kalau memang ada yang harus dibeli di Kang Sayur tapi ternyata nggak datang, aku sama ibu atau aku sendiri ke pasar buat belanja. Dan di kota tempat aku tinggal ini, banyak banget pasar tradisional. Kenapa lebih memilih belanja ke pasar tradisional daripada ke supermarket? Karena bisa berinteraksi dengan pedagang, ngobrolin harga sembako, bisa nawar harga juga, bisa belanja grosiran, bisa jalan-jalan lihat aktivitas para pedagang, para pembeli juga, biasanya harga yang ditawarkan lebih murah juga. Tapi, memang tidak setiap belanjaan aku ke pasar yaa, ada kalanya ke supermarket juga, apalagi kalau mau buat makanan yang bahan dan bumbunya tidak bisa aku temui di pasar, jadi aku belanja ke supermarket.

 

Baca juga Jalan Santai

Punya Haniem

Belanja Skincare dan Make Up Tanpa Melebihi Anggaran

Gimana kemarin yang ikutan pesta demokrasi, ada yang langsung berburu diskonan setelah ada torehan tinta di jari kalian? Aku nggak sempat buat berburu diskonan dimana-mana, efek badan lagi nggak enak, jadi cukup dirumah saja sambil nonton drama korea. Hehe.

 

Saat ini untuk tampil cantik, bersih, ganteng, wangi itu nggak harus mengeluarkan banyak uang lho. Ehm kenapa aku nulis cantik dan ganteng, karena skincare itu nggak hanya perempuan saja yang butuh, tetapi ada juga lelaki yang memang mereka memakai beberapa produk skincare. Dalam dunia skincare dan make up sebenarnya ada banyak cara lho untuk tetap bisa merawat kulit dan tampil menawan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

 

Aku sendiri biasanya menganggarkan untuk setiap bulan, ada anggaran untuk membeli make up maupun skincare sesuai dengan kebutuhan aku di bulan itu. Maksudnya disini, ketika ada salah satu produk skincare atau make up aku sudah terlihat mau habis di bulan ini, aku anggarkan untuk membelinya di bulan depan. Jadi, setiap bulan itu pembelian produk skincare maupun make up berbeda-beda, jarang yang sama.

 

Baca juga punya gengs Cutiepow yaa

Eka Bercerita | Coretan Ewik | Ummi Titin