Selamat hari Sabtu!
Sabtu di minggu kedua bulan April, beberapa hari setelah lebaran. Sudah kemana saja nih kalian? By the way, buat yang mau kembali ke kota tempat kalian sekarang bekerja, belajar, hati-hati yaaa.
Beberapa waktu yang lalu, aku sempat menonton kembali sebuah drama korea dengan judul It's Okay Not to Be Okay. Kenapa tiba-tiba menonton kembali, karena aku tahu saat itu aku tidak baik-baik saja, dan seperti biasa, aku butuh media untuk bisa aku meluapkan emosi aku, baik itu marah, sedih, bahagia aku. Karena jujur saja, beberapa bulan terakhir ini, aku sulit untuk bisa meluapkan semua emosi aku, jadi berasa di badan itu capek banget. Jadi, aku memutuskan untuk menonton kembali drama koreanya Kim So Hyun sih. Walaupun tidak hanya drama korea It's Okay Not to Be Okay saja yang aku tonton, ada beberapa film, drama romantis, bahkan series kriminal aku tonton dengan harapan aku bisa meluapkan emosi yang ada di dalam diri aku, karena aku saat itu kehilangan kepercayaan sama orang, ketakutan apabila aku cerita akan diceritakan kemana-mana. Buat aku, cukup gitu, hal itu terjadi sama aku.
Berbicara mengenai drama korea "It's Okay Not to Be Okay" telah menghadirkan tema yang menarik dan mendalam seputar trauma dan kesehatan mental. Melalui karakter-karakter yang kompleks dan cerita yang mengharukan, drama ini memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi trauma, mengatasi masalah kesehatan mental, dan belajar menerima diri sendiri.